TEORI JUNG TENTANG TIPE-TIPE WANITA


Teori Jung tentang tipe-tipe wanita ini mempunyai hubungan langsung dengan animus. Bahkan menurut Jung animus-lah yang menentukan watak atau kepribadian mereka. Jung mengemukakan bahwa setiap wanita mempunyai tipe-tipe khusus yaitu mempunyai 4 tipe wanita, yaitu Ibu, Hiteria, Amazon dan Perantara. Keempat tipe ini ada pada setiap wanita, namun hanya ada satu tipe yang paling kuat. Wanita akan nampak pada tipe yang paling kuat. Jadi, dari keempat hanya satu tipe lah yang mewarnai kepribadian setiap wanita.

Tipe Ibu

Seorang wanita mempunyai tipe sebagai ibu menemukan identitas dan kepuasan dalam mengasuh. Dia akan puas kalau dia melahirkan dan memperbesarkan anak-anak, kalau ia menikah, anak-anak akan lebih penting dari pada suaminya, dia amat berarti bagi setiap orang karena ia memberikan kehidupan bagi anak-anak. Walaupun ada juga unsur negatif, yaitu bahwa pada setiap saat dia terlalu memperlihatkan anak-anak, ia juga tak sadar menghalagi pertumbuhan mereka. Dia menekan dalam waktu lama, kadang-kadang ia memilih suami yang “pinjang” secara psikologis dengan maksud agar dia dapat memperlakukanya sebagai anak-anak. Padahal sebetulnya dalam perkembangan individuasinya, seorang wanita harus juga melepaskan dan membiarkan anak untuk berdiri sendiri.
Menurut Crisanto (1987) dalam kehidupan anak, ada waktunya dia disapih, anak harus dapat melakukan tugasnya sendiri, dia tidak boleh lagi tergantung pada ibunya. Seorang ibu mungkin tidak tega untuk membiarkan anaknya berdiri sendiri; dia harus berani menyuruh anaknya berdiri sendiri. Dia tidak akan selamanya berada bersama ibu, dia harus dapat berdiri sendiri.

Tipe Hetaira

Istilah ini adalah istilah Yunani kuno yang ditujukan kepada wanita yang mempunyai pendidikan khusus, sehingga secara psikologis mereka akan menjadi teman bagi pria. Wanita hetaira akan mendapatkan penemuan dan identitasnya kalau dia dapat berhubungan dengan pria. Hubungan dapat bersifat seksual, dapat juga tidak, namun yang jelas mereka pasti terlibat dalam hubnungan psikologis yang mendalam. Secara insting wanita hetaira berhubungan dengan pria, dengan maksud untuk menarik keluar eros dan cintanya. Namun wanita seperti ini juga dapat berbahagia juga, karena ia tidak pernah mengadakan hubungan yang kekal. Dia dengan mudah dapat berpindah dari pria satu ke pria lain. Dia berusaha untuk memperdalam hubungan-hubungan itu. Wanita seperti ini tak akan populer di kalangan wanita, namun akan populer di kalangan pria.

Tipe Amazon

Seorang wanita Amazon mendapat identitas primer dan kepuasan kalau berhubungan dengan dunia luar. Dalam istilah modern, mungkin dapat dikatakan sebagai wanita karier, dia akan melakukan apa yang dia buat oleh pria. Dia mampu, bahkan ahli dalam pekerjaannya, memberikan sumbangan yang tidak sedikit bagi kepentingan masyarakat, seperti dokter, ahli pendidikan, sekretaris atau apa saja yang diminta oleh mereka. Banyak wanita terkenal mempunyai tipe seperti ini. Bahaya yang mungkin timbul dalam tipe ini ialah bahwa mereka dapat menjadi maskulin dalam orientasinya dan kehilangan kontak dengan kodrat kewanitaanya.

Tipe Perantara Atau Medium

Ciri perantara tidak sulit untuk diberikan contoh atau penjelasan karena mudah ditemukan dalam masyarakat. Wanita seperti ini mendapatkan pemenuhan diri dengan menjalin hubungan dengan taraf tak sadar manusia secara kolektif ataupun personal. Dia akan menjadi perantara taraf tak sadar dengan masyarakat manusia, mereka yang seperti ini adalah ahli mistik, penyembuh, tukang obat, penyair, tukang ramal dan sebagainya. Biasanya kita memandang mereka dengan penuh curiga, karena dunia yang mereka gauli amat lain dari pada yang kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Wanita-wanita seperti ini akan menjadi dukun atau pemimpin upacara adat. Di zaman sekarang ini, dimana orang kurang memperhatikan unsur matafisis, peran mereka udah mulai berkurang, mereka mempunyai unsur positif bagi masyarakat yaitu membawakan kesembuhan bagi umat manusia.
Inilah ciri-ciri wanita menurut Jung. Seorang psikolog Juang Philip Zabriskie (Sanford,1980).


sumber

Post a Comment