Jenis Rehabilitasi

Dengan prinsip utama bahwa rehabilitasi tersebut adalah dalam upaya melakukan pemulihan terhadap korban secara komprehensif (baik medis mapun sosial) dan dalam prinsip untuk memanusiakan-manusia

Pada dasarnya Rehabilitasi yang diatur dalam regulasi KEPMENKES 996/MENKES/SK/VIII/2002 tersebut ada 2 yaitu:

a. Rehabilitasi Medis

Rehabilitasi medis adalah suatu bentuk layanan kesehatan terpadu di bawah naungan rumah sakit yang dikoordinasi dokter spesialis rehabilitasi medis

b. Rehabilitasi Sosial

Rehabilitasi sosial adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat.
Tim rehabilitasi medik:

1. Dokter spesialis rehabilitasi medik: penanggung jawab tim, coordinator, dokter fungsional dan terapis rehabilitasi medik.
2. Fisioterapis: tindakan terapi fisik.
3. Terapis Wicara.
4. Terapis Okupasi.
5. Psikolog.
6. Ortotis/Prostetis.
7. Petugas sosial medis.
8. Perawat rehabilitasi medik.
Rehabilitasi medik membantu penanganan:
· Gangguan tumbuh kembang/cacat bawaan sejak bayi hingga dewasa.
· Ancaman kecacatan karena penyakit atau cidera.
· Kecacatan penyakit atau cidera.
· Dampak psikologis sosial budaya dan vokasional.
· Kecuali cacat pada mata, telinga, dan gangguan jiwa.


Sistem pencernaan serangga


Sistem pencernaan serangga sesuai dengan cara hidupnya, dibagi dalam 3 daerah utama yaitu :

1. Usus depan (foregut) atau stomodaeum berasal dari ektodermal. Daerah ini dibagi menjadi pharing, oesophagus, crop, dan proventrikulus.

2. Usus tengah (midgut) atau mesenteron berasal dari endodermal. Derah ini hanya meliputi ventrikulus.

3. Usus belakang (hingut) berasal dari ektodermal. Daerah ini terdiri dari ileum, rektum dan anus.
Dalam kelompok ini siklus hidupnya berlangsung dari telur, juvenil kemudian dewasa. Transisi dari juvenil pertama kedewasa berlangsung secara berangsur-angsur atau gradual.

Selama berlangsungnnya siklus hidup juvenil nampak sangat mirip dengan dewasa hanya sja berbeda terutama pada ukuran dan proporsi tubuh dan tidak adannya alat kelamin yang fungsional. Pada serangga ini, seluruh tahapan dapat ditemukan pada habitat yang sama dan makanan juvenil sama dengan dewasa. Berbeda dengan serangga lainnya, multing berlanjut pada tahap dewasa dan karena betina kehilangan penutup spermateka mengakibatkan serangga betina ini dibuahi selama siklus hidupnya.


Struktur Tubuh Insekta


Insekta memiliki struktur tubuh sebagai berikut:

Kepala (caput)

Pada kepala insekta terdapat sepasang antena, sepasang mata majemuk (mata facet),kadang-kadang ditemukan juga mata tunggal (ocellus), dan mulut.Sedangkan mulut tersusun dari sepang mandibula,tiga pasang maksila, bibir, atas (labrum), bibir bawah (labium) yang berbeda-beda tergantung dari bentuk mulutnya, serta organ perasa (palpus). Bentuk kepala insekta dapat dibedakan berdasarkan bentuk mulut dan makanan yang dimakannya.

Dada (toraks)

Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan.Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.

Susunan kaki pada insekta terdiri-dari ruas-ruas yaitu :
a. Panggul (coxa)
b. Gelang paha (trokanter)
c. Paha (femur)
d. Ruas betis (tibia)
e. Ruas-ruas kaki (tarsus)

Perut (abdomen)

Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap,tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi pada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel,yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa sistem organ yang kompleks, yaitu sistem pencernaan,system pernapasan,system sirkulasi,system pengeluaran zat, dan sistem saraf.