Proses Uplink dan Downlink

Proses Uplink-Downlink merupakan suatu panggilan-dipanggil pada jaringan GSM yang bekerja berdasarkan FDMA (Frequency Division Multiple Access). Berikut proses Uplink-Downlink pada jaringan GSM :

Uplink :
  1. Pelanggan mengaktifkan ponsel --> inisialisasi / log on.
  2. pelanggan akan mendapatkan koneksi ke cell site terdekat.
  3. BS memeriksa SIM Card untuk validasi account dan keanggotaan pelanggan, jika masih aktif panggilan akan diproses lebih lanjut.
  4. BS akan melakukan identifikasi informasi tentang cell site yang terdiri dari : carrier wireless, kode area lokasi dan frekuensi yang digunakan.
  5. Ponsel akan memeriksa Broadcast Control Channel (BCCH) yang berisi daftar channel dengan cara mengirim sinyal ke seluruh channel.
  6. Cell site terdekat akan memberikan level daya yang kuat pada ponsel.
  7. HLR pada MSC terdekat akan memeriksa lokasi nomor yang dipanggil, autentifikasi dan registrasi.
  8. VLR pada MSC akan memeriksa apakah ponsel pemanggil diijinkan melakukan panggilan (contoh : panggilan internasional).
  9. MSC akan mencarikan jalur sesuai dengan lokasi nomor yang dipanggil.
  10. Pada saat yang sama HLR akan diregistrasi oleh BS untuk menentukan lokasi ponsel pemanggil.
  11. Ponsel pemanggil akan mengirim pesan ke jaringan tentang lokasinya.
  12.  Jika melakukan “Hand over” ke sel yang lain, HLR secara otomatis melakukan up-date serta melanjutkan monitoring sehingga rute tetap terjaga.
  13. SMS dilayani oleh SMS Centre (bisa lintas operator). Frekuensi yang digunakan untuk pengiriman SMS berbeda dengan frekuensi informasi suara, karena itu pada saat pelanggan sedang on-line, dapat juga sekaligus menerima SMS.
 Downlink
  1. Saat yang dipanggil menyalakan power ponsel, ponsel akan meneliti SID (System Identification Code) pada BSSC-nya. Control Channel ini adalah frekuensi khusus dimana ponsel dan base station saling terkoneksi, berisi pengaturan panggilan dan perubahan channel. Jika ponsel tidak mendapat koneksi dari control channel, berarti ponsel berada di luar jangkauan, ditandai dengan tampilan “No service”.
  2. Jika SID didapatkan, berarti ponsel sudah mendapat channel.
  3. Setelah identifikasi selesai, ponsel akan mengirim permintaan registrasi, MSC akan melacak lokasi ponsel di dalam database-nya. Dengan cara ini MSC mengetahui letak sel dimana ponsel berada dan mengirim nada dering ke ponsel tersebut.
  4. MSC akan memilih pasangan frekuensi dimana ponsel tersebut dapat digunakan untuk menerima panggilan.
  5. MSC akan berkomunikasi dengan ponsel penerima melalui BSSC untuk memberitahu penggunaan frekuensi, kemudian ponsel dan antena akan melakukan switch ke frekuensi tersebut sehingga terjadi koneksi dan percakapan dua arah dapat dilakukan.
  6. Saat penerima berada di batas area, Base Station dari sel terdekat akan memberikan indikasi kekuatan sinyal yang semakin melemah sehingga Base station yang didekati akan mendengar dan mengukur kekuatas sinyal ponsel yang mendekati. Selanjutnya akan memperkuat kembali sinyal tersebut. Komunikasi antar dua Base Station ini dikontrol oleh MSC atau MTSO sehingga ponsel dapat melakukan switch dari satu sel ke sel yang lain. Proses ini dinamakan “Hand Over”.




Post a Comment