Distribusi Frekuensi HIV AIDS


Penyakit ini sudah lama ada hanya saja belum disadari oleh para ilmuwan bahwa kasus–kasus yang ditemukan adalah kasus AIDS. Baru pada tahun 1981 Amerika Serikat melaporkan kasus–kasus penyakit infeksi yang jarang terjadi ditemukan dikalangan homoseksual, yang kemudian dirumuskan sebagai penyakit Gay Related Immune Deficiency (GRID), yakni penurunan kekebalan tubuh yang dihubungkan dengan kaum gay/homoseksual.

Kemudian pada tahun 1982, CD–USA (Centers for Disease Control) Amerika Serikat untuk pertama kali membuat definisi AIDS. Sejak saat itulah survailans AIDS dimulai. Dan juga ditemukan penyebab kelainan ini adalah LAV (Lymphadenophaty Associaterd Virus ) oleh Luc Montagnier dari pasteur Institut, Paris.

Pada tahun 1984 Gallo dan kawan–kawan dari National Institute of Health, Bethesda, Amerika Serikat menemukan HTLV III ( Human T Lymphotropic Virus type III) sebagai sebab kelainan ini.
Pada tahun 1985 ditemukan Antigen untuk melakukan tes ELISA, suatu tes untuk mengetahui terinfeksi virus itu atau tidaknya seseorang.

Pada tahun 1986, International Commintte on Taxonomi of Viruses, memutuskan nama penyebab penyakit AIDS adalah HIV sebagai pengganti nama LAV dan HTLV III.

15 April 1987, Kasus AIDS di Indonesia pertama kali ditemukan. Seorang wisatawan berusia 44 tahun asal Belanda, Edward Hop, meninggal di Rumah Sakit Sanglah, Bali. Kematian lelaki asing itu disebabkan AIDS. Hingga akhir 1987, ada enam orang yang didiagnosis HIV positif, dua di antara mereka mengidap AIDS.

Sejak ditemukan tahun 1978, secara kumulatif jumlah kasus AIDS di Indonesia sampai dengan 30 September 2009 sebanyak 18.442 kasus. jumlah ini semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Data Kementerian Kesehatan akhir 2009 menyebutkan penderita AIDS kelompok umur 20-29 tahun di Indonesia mencapai 49,07 persen. Berikutnya kelompok umur 30-39 tahun dengan 30,14 persen. 

Berdasarkan jenis kelamin 14720 kasus atau 73,7 persen diderita pria dan 5163 kasus adalah perempuan. Berdasarkan cara penularan, kasus AIDS kumulatif tertinggi melalui hubungan heteroseksual (50,3 persen), pengguna napza suntik/ penasun (40,2 persen), dan hubungan homoseksual (3,3 persen).Jumlah kasus AIDS kumulatif 19.973 kasus yang tersebar di 32 Provinsi di Indonesia. Penderita HIV positif terbanyak berada di DKI Jakarta dari Propinsi DKI Jakarta (7766), disusul Jawa Timur (4553), Jawa Barat (3077), Sumatera Utara (2783), dan Kalimantan Barat (1914).
Pada tahun 2014 diproyeksikan jumlah infeksi baru HIV usia 15-49 tahun sebesar 79.200 dan proyeksi untuk ODHA usia 15-49 tahun sebesar 501.400 kasus. Demikian laporan triwulan ketiga tahun 2009 Surveilans AIDS Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP &PL) Depkes.




Post a Comment