Sosialisme

 
Sekitar abad 18 terjadi perubahan besar-besaran dalam perekonomian dunia, khususnya di Barat yang melahirkan revolusi industri. Dalam perkembangannya adanya revolusi industri yang ditandai dengan berbagai penemuan baru dan peletakkan mesin sebagai alat ampuh dalam produksi ternyata belum merasuk diterima masyarakat, bahkan saat itu menimbulkan gejolak baru karena sebagian masyarakat terutama yang tenagannya tidak terpakai karena adanya mesin produksi harus terpinggirkan. Upaya untuk menjawab permasalahan dilakukan para kaum sosialis dan sekaligus menandai lahirnya sosialisme pada abad ke-19 . 

Istilah sosialisme mencakup berbagai jenis teori ekonomi dan sosial, mulai dari teori yang menyerukan pemilikan publik dari monopoli kekayaan alam tertentu sampai teori sepenuhnya Marxis. Banyak jenis sosialisme yang mempunyai kesamaan dalam seruan mereka akan kepemilikan dan kontrol bersama, paling tidak terhadap beberapa alat produksi tertentu. Seperti dikemuakakan J. Schandt, Hendry.(2005 hal 520), Beberapa aliran sosialisme berbeda dalam beberapa hal yang mendasar, yaitu: (1) tingkat dan sejauh mana kepemilikan dan kontrol bersama terhadap milik itu dijalankan; (2) doktrin ideologis dan filosofis yang menjadi dasar program-programnya; dan (3) cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan mereka. 

Orang-orang sosialis berpendapat bahwa keperluan bersama akan terpenuhi dengan baik melalui pembagian kerja dan pembagian yang adil dari hasil kerja tersebut. Mereka menambahkan gagasan tentang pembagian ekonomis dalam konsep politis yang sederajat. Mereka yang kecewa dengan kondisi sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri, seperti dapat ditemukan dalam beberapa tulisan penulis perancis dan inggris abad ke-19 mulai yang mempertanyakan keadilan dan validitas sistem kapitalis. Di Perancis kembali pada revolusi tahun 1781 dan pada Francois Babeuf (1760-1797) yang berpendapat bahwa semua orang mempunyai hak yang sama pada kekayaan diatas bumi ini. Gagasan bahwa persamaan politik tidak mencukupi bahwa paling tidak harus ada tingkat persamaan ekonomi tertentu menyebar alam pemikiran perancis ketika dampak teknologi dirasakan di Benua Eropa. Henri Saint Simon (1760-1825), aristokrat yang bertempur dengan Lafayette di Amerika, menyarankan bahwa hak waris seharusnya dihapuskan, bahwa setiap orang seharusnya bekerja, dan bahwa resep bagi distribusi hasil-hasil produksi adalah “dari tiap-tiap orang menurut kemampuannya, untuk setiap orang menurut kebutuhannya”. 

Charles Fourier, pemburu perancis lainnya, menyerukan pembentukan kembali tatanan sosial. Pada masa kecilnya, ia menyaksikan timbunan keras yang berlebihan dari kapal yang tujuannya menjaga harga tetap tinggi. Fourier mengusulkan pengaturan kembali masyarakat menjadi unit-unit yang mencukupi diri sendiri (kelompok yang terdiri dari 1620 orang) di mana anggotanya menggabungkan modalnya untuk tujuan bersama. Doktrin Fourierisme ini menyebar ke Amerika Serikat di mana sekitar tiga puluh kelompok didirikan yang semuanya tidak bertahan lama. Kemudian disusul oleh Louis Blanc (1811-1882), pura pegawai rendah pemerintah perancis, menyungguhkan pendekatan lain pada reformasi sosial. Dalam karya utamanya, Organization of Labor, ia mengusulkan pembentukan tempat-tempat kerja nasional yang dibiayai oleh negara tetapi dimiliki dan dijalankan oleh kelompok kerja sama pekerja. Setelah membayar bunga pada pemerintah dari uang yang diberikan dan setelah menyisihkan jumlah uang yang memadai untuk membayar pensiun dan mengganti mesin-mesin dan perlengkapan, perimbangan keuntungan perlu didistribusikan pada para pekerja dengan prinsip “dari tiap-tiap orang menurut kemampuannya, bagi setiap orang menurut kebutuhannya”. Rumusan ini kemudian diadopsi oleh Marx. 

Di Inggris, gerakan sosialis diprakarsai oleh Robert Owen (1771-1837), seorang pengusaha kapas yang sukses yang memulai karirnya sebagai penjaga toko dan kemudian menjadi kaya raya pada umur empat puluh tahun. Sebagaimana pemikir sosialis perancis lainnya, pendekatan Owen pada persoalan zamannya, pada dasarnya, bersifat romantis. Yakin betul bahwa watak manusia dibentuk oleh lingkungannya “lingkungan dibentuk untuk dan bukan oleh manusia”. Menurutnya secara meyakinkan bahwa jika masalah ini sudah menjadi jelas, orang bisa mengambil langkah untuk memperbaiki nasib kaum miskin dan bukannya menyalahkan kondisi mereka. 

Owen mengusulkan bahwa pemerintah perlu membangun perkampungan-perkampungan kerja sama bagi kaum miskin, bukannya memberi mereka sedekah. Perkampungan ini akan menjadi unit-unit yang mencukupi diri sendiri sebagaimana kelompok Fourier. Orang-orang akan menghasilkan produksi yang dibutuhkan untuk konsumsinya sendiri dan mereka akan saling menukar surplus berbagai jenis barang. Tujuannya tidak hanya meringankan beban kebutuhan kaum miskin, tetapi juga untuk melatih warga yang baik. Unit-unit kerja sama dan tidak bersaing jenis ini secara bertahap akan menggantikan sistem kapitalis ketika orang mulai sadar akan manfaatnya yang besar. New view of Society merupakan upaya Owen pertama untuk mempropagandakan keyakinan ini. Pada tahun 1825 ia mendirikan perkampungan kerja sama yang terkenal dengan New Harmony di atas areal tanah seluas 30.000 ha di Indiana. Dua tahun kemudian proyek ini berakhir karena penduduknya saling bertikai satu sama lain. Meskipun berbagai teori dan pengalaman sejarah ini tidak begitu penting, ia menjadi transisi bagi bentuk-bentuk sosialisme modern. Semuanya merupakan serangan terhadap sistem kapitalistik yang ada, dan mengemukakan cara hidup yang didasarkan pada bentuk kontrol kolektif. Namun demikian, solusi yang ditawarkan sangat jauh dari realitas, terlalu utopis dan romantis, sehingga tidak bisa menjadi tolok ukur keberhasilan. Gerakan reformasi sosial yang mereka tawarkan pada umumnya tumbang ketika keuntungan praktis bagi para pekerja tidak bisa terpenuhi dengan segera. Ketika sosialisme utopian menyebar inilah Karl Marx menawarkan doktrin sosialisme “ilmiah” pada dunia. 
 
 
 
 

Post a Comment