LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA | FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
Durrotul Maknuna(08),                       Geta Hidayatun Naimah(13),           Hasan Ma’ruf(14),                                    M. Indra Saputra(20),                             Siti Aminatus Sa’diyah(27),                 
Ula Uyun Fuaza(28)




A. TUJUAN
            Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

B. ALAT DAN BAHAN
1.      Gelas Erlenmenyer 100 ml
2.      Gelas ukur 25 ml
3.      Gelas kimia 100 ml
4.      Tabung reaksi dan rak
5.      Kasa, kaki tiga dan pembakar spiritus
6.      Thermometer
7.      Pangaduk
8.      Penjepit tabung
9.      Stop watch
10.  Lidi dan korek api
11.  Balon karet
12.  Larutan HCL 0,5 M dan HCL 0,3 M
13.  Batu pualam keping dan serbuk
14.  Larutan H2O2
15.  Larutan H2SO4 0,3 M dan 0,5 M
16.  Larutan Na2S23
17.  Serbuk MnO2
18.  Kertas putih dan spidol

C. LANGKAH KERJA
Percobaan 1: Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi
a.       Isilah gelas Erlenmeyer dengan 20 mL larutan HCl 0,3M.
b.      Masukkan 1,5 gr keping pualam ke dalam balon karet, kemudian pasang dan ikat balon karet itu pada mulut Erlenmeyer yang berisi larutan HCl. Jaga jangan sampai pualam masuk ke dalam gelas Erlenmeyer.
c.       Reaksi pualam dalam balon karet dengan HCl dalam gelas Erlenmeyer dan catat waktu yang diperlukan gas CO2 untuk menegakkan balon karet.
d.      Ulangi langkah a, b, dan c dengan mengunakan larutan HCl 0,5M. Catat hasilnya pada tabel pengamatan.


Percobaan 2: Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi
a.       Siapkan 1 buah tabung reaksi. Isi tabung reaksi dengan larutan 10 mL H2SO4 0,3M.
b.      Masukkan sekeping logam seng ke dalam tabung reaksi.
c.       Dengan menggunakan stopwatch, catat waktu yang diperlukan untuk reaksi tersebut, yaitu saat logam seng dimasukkan ke dalam larutan HCl hingga logam seng habis bereaksi.
d.      Ulangi langkah a, b, dan c untuk larutan H2SO4 0,5M.

Percobaan 3: Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi
a.       Buat tanda silang dengan spidol di atas kertas putih.
b.      Isi Elenmeyer dengan 10 mL larutan HCl 0,3M, kemudian latekkan di atas tanda silang.
c.       Tuang 10 mL larutan Na2 S23 ke dalam Erlenmeyer berisi HCl 0,3M.
d.      Catat waktu yang diperlukan untuk reaksi mulai dari penuangan hingga tanda silang tidak terlihat.
e.       Ulangi langkah b-d tetapi panaskan terlebih dahulu larutan Na2 S23 sebelum dicampur dengan HCl sampai suhu .

Percobaan 4: Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi
a.       Masukkan 10 mL larutan H2O2  ke dalam tabung reaksi.
b.      Letakkan lidi membara diatas tabung reaksi.
c.       Amati perubahan yang terjadi pada bara lidi.
d.      Tambahkan 0,5 gr MnO ke dalam larutan H2O2.
e.       Letakkan lidi membara di atas tabung reaksi dan amati perubahan pada bara lidi. Catat hasil pengamatan anda.

D. DASAR TEORI
Reaksi kimia adalah proses berubahnya pereaksi menjadi hasil reaksi. Proses itu ada yang cepat dan ada yang lambat, contohnya bensin terbakar lebih cepat disbanding dengan minyak tanah. Ada reaksi yang berlangsung sangat cepat, seperti membakar dinamit yang menghasilkan ledakan, dan ada yang sangat lambat seperti perkaratan besi. Dalam hal ini dikemukakakan cara menentukan laju reaksibdan factor factor yang mempengaruhinya.
  

Faktor-faktor yang mempenguruhi laju reaksi yang dikenal adalah sebagai berikut :
1.   Sifat pereaksi
Salah satu factor penentu laju reaksi adalah sifat pereaksi, ada yang reaktif dan ada juga yang kurang reaktif, misalnya bensin lebih cepata terbakar daripada minyak tanah. Demikian juga logam natrium bereaksi cepat dengan air, sedangkan logam magnesium lambat.

2.   Konsentrasi pereaksi
Dua molekul yang akan bereaksi harus bertabrakan langsung. Jiak konsentrasi pereaksi diperbesar, berarti kerapatannya bertambah dan memperbanyak kemungkinan tabrakan sehingga akan mempercepat reksi. Akan tetapi harus diingat behwa tidak selalu pertambahan konsentrasi pereaksi meningkatkan laju reaksi, karena laju reaksi dipengaruhi oleh factor factor lain.

3.   Suhu
Hampir semua reaksi menjadi lebih cepat bila suhu dinaikkan, karena kalor yang diberikan akan menambah energy kinetic partikel pereaksi. Akibatnya, jumlah dan energy tabrakan bertambah besar.

4.   Katalis
Laju suatu reaksi dapat diubah (umunya dipercepat) dengan menambahkan zat yang disebut katalis. Katalis sangat diperlukan dalam reaksi zat organic termasuk dalam organism. Katalis dalam organism disebut enzim dan dapat mempercepat reaksi ratusan sampai puluhan ribu kali.



E. DATA HASIL PENGAMATAN
No.
Pelarut
Larutan
Waktu
Δt
Percobaan 1
20 mL HCl 0,3M
1,5 gr keping pualam
1’03”
51”

20 mL HCl 0,5M
1,5 gr keping pualam
12”

Percobaan 2
10 mL H2SO4 0,3M
1 keping logam seng
3’55”
8”

10 mL H2SO4 0,5M
1 keping logam seng
3’47”

Percobaan 3
10 mL HCl 0,3M
10 mL Na2 S23
8’42”
5’02”

10 mL HCl 0,3M
10 mL Na2 S23
3’40”

Percobaan 4
10 mL  H2O2
0,5 gr MnO2
-
-


F. ANALISIS DATA
Percobaan 1
            Semakin besar konsentrasi HCl maka laju reaksinya semakin cepat. HCl 0,3M menempuh waktu 1’03” untuk mengembangkan balon karet, sedangkan HCl 0,5M menempuh waktu hanya 12”. Perbedaannya yaitu 51”. Hal ini karena balon karet terisi oleh CO2 hasil dari reaksi asam klorida(HCl) dengan batu pualam(CaCO3).
HCl(aq) + CaCO3(s) à CaCl2(s) + H2O(l) + CO2(g)

Percobaan 2
            Melihat data hasil percobaan yang telah peneliti lakukan pada percobaan kedua. Yang mana menggunakan asam sulfat (H2SO4) 0,3M bercampur dengan sekeping logam seng(Zn) yang dimasukkan kedalam tabung reaksi, ternyata membutuhkan waktu 3’55”. Hal ini menunjukkan reaksi akan berlangsung lebih cepat jika konsentrasi pereaksi diperbesar, karena zat yang konsentrasinya besar mengandung jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga partikelnya tersusun lebih rapat dibanding zat yang konsentrasinya rendah. Hal ini telah ditunjukkan pada percobaan kedua yakni pada 10 mL H­2SO4 0,5M yang konsentrasinya lebih tinggi membutuhkan waktu yang lebih cepat dari percobaan yang pertama.
Zn + HSO → ZnSO + H


Percobaan 3
Pada Percobaan 3 larutan HCl 0,1M direaksikan dengan larutan Na2S2O3 pada suhu yang berbeda yaitu pada suhu normal ruangan dan dipanaskan menjadi . Waktu reaksi dicatat sampai terbentuk endapan belerang didalam tabung erlemenyer.Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Na2S2O3(aq) + HCl(aq)→ 2NaCl(aq) + H2O(l) + SO2(g) + S(s)

            Berdasarkan tabel terlihat bahwa semakin besar temperatur semakin cepat endapan terbentuk dan dari data percobaan pada tabel dapat dilihat bahwa semakin besar temperature, maka waktu yang diperlukan untuk mereaksikan antara HCl dan Na2S2O3 semakin kecil, berarti laju reaksi semakin cepat. Dengan demikian semakin tinggi temperatur pereaksi, semakin cepat laju reaksinya.

Percobaan 4
Pada tabung reaksi direaksikan antara larutan hidrogen peroksida (H2O2) dan pirolusit (MnO2). Setelah MnO2 disatukan dengan H2O2 terjadi reaksi sepontan.  
MnO2 + 2H2O2 --> MnO2 + O2 + 2H2O
Pada reaksi ini terlihat adanya sedikit gelembung dan warna dari campuran abu kehitaman. Suhunya meningakat drastis dan keluar asap abu-abu diatasnya. Ketika peneliti memasukkan bara lidi kedalam tabung reaksi, muncullah api didalam tabung reaksi tapi tak berlangsung lama. Api ini terbentuk karena uap dan oksigen dari reaksi yang tersebut. Menurut peneliti hal ini terjadi karena MnO2 adalah termasuk katalis.
Berbeda saat H2O2 tidak di satukan dengan MnO­2, bara lidi yang dimasukkan kedalam tabung reaksi itu akan semakin padam. Api tidak bisa menyala. Menurut peneliti hal ini dikarenakan larutan H2O2 merupakan larutan basa.


G. KESIMPULAN
            Dari semua percobaan yang peneliti lakukan membuktikan bahwa konsentrasi dan suhu mempengaruhi terhadap laju reaksi. Jika konsentrasi naik maka laju reaksi juga naik, begitu juga jika suhu naik maka laju reaksi juga naik dan juga sebaliknya.
Persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat. Jadi semakin tinggi konsentrasi, semakin cepat pula laju reaksinya
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangsung dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.


I. DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hiskia . 2001. ELEKTROKIMIA dan KINETIKA KIMIA. Bandung ; Citra Aditya bakti.

Purba, Michael.2006.Kimia untnk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.