Pendidikan Anak dalam konsep Islam

1. Bayi (at-thifl)

Yaitu usia bayi sejak lahir sampai dua minngu. Pada usia awal kelahiran ini manusia amat lemah dan tidak memiliki kemampuan apapun. Pendidikan anak pada masa ini yaitu orang tua menbacakan adzan di telinga kanan dan iqamah ditelinga kiri.

2. Anak yang belum cukup usia (shobbi)

Yaitu usia sekitar 2 minggu samapi tujuh tahun. Fase ini hendaknya mulai diperkenalkan pendidikan misalnya dengan memeperlihatkan gambar-gambar serta amalan-amalan yang bersifat keagamaan.

3. Aqil (mumayiz)

Dimulai sejak anak berusia 7-9 tahun. Dalam fase ini pendidikannya mulai menuntut ilmu yaitu belajar membaca, menulis dan berhitung.

4. Awal Adolense (murahiq)

Dimulai pada usia 9-11 tahun. Fase ini mulai belajar menekuni yang paling disukai sesuai bakat dan mulai mengamalkan sapa yang sudah dipelajari terutama ajaran agama.

5. Adolense (yafi’)

Dimulai sejak usia 11 tahun. Fase ini mempelajari ketrampilan fisik seperti berenang dan memanah serta menambah wawasan social, lingkungan dan ilmu pengetahuan.

6. Mature (baligh)

Dimulai sejaka usia 17 tahun. Dalam fase ini anak-anak sudah dibebankan kewajiban (mukalaf), biasanya ditandai dengan mimpi basah untuk anak laki-laki dan haid untuk anak perempuan, sehingga anak harus menjalankan kewajiban sholat, puasa zakat, meninggalkan dosa dan lain sebagainya.*



*Popi Sopiatin dan sohari Sahrani, Psikologi Belajar Dalam Perspektif Belajar, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hal. 99-103




Post a Comment