MUJAROBAT DAYRABI KABIIR

Diriwayatkan dari sebagian orang shalih, “Apabila engkau memiliki suatu hajat kebutuhan kepada Allah, maka masuklah ke dalam masjid dan duduklah menghadap kiblat dengan niat menghadap Allah. Setelah itu ucapkan :
اَللّٰهُمَّ اِلَيْكَ قَصَدْتُ وَبِبَابِكَ وَقَفْتُ وَبِجَنَابِكَ الْتَجَأْتُ وَإِيَّاكَ سَاَلْتُ وَبِمِحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَسَّلْتُ وَبِأَنْبِيَائِكَ وَأَوْلِيَائِكَ تَشَفَّعْتُ فَاقْضِ اَللّٰهُمَّ حَاجَتِي وَنَفِّسْ كُرْبَتِى وَمَا نَ زَلَ بِى مِنْ حِيْرَتِى.....
Allahumma ilaika qashadhtu wa bibabika waqaftu wa bijanibika iltaja tu wa iyyaka sa altu wa bimuhammadin shallallahu alaihi wa salam wa lihi washahbihi tawassaltu wa bi anbiya ika wa rusulika tasyaffa faqdhi allahumma hajati wa naffis kurbati wa ma nazala min hirati
Ya Allah, kepada-Mu aku menuju, di pintu-Mu aku berdiri, disisi-Mu aku bersandar, hanya kepada-Mu aku meminta, dengan Muhammad-semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepadanya, keluarganya serta sahabatnya- aku bertawakal dan dengan para nabi dan rasul-Mu aku mencari syafaat, maka kabulkanlah, ya Allah, hajatku, hilangkanlah kesedihanku dan kebimbangan yang ada pada diriku.
ثم يسمي حاجته
Kemudian, sebutkan apa yang menjadi hajatmu.
ثم يصلي ركعتين
الركعة الأولى:
فاتحه الكتاب وقل يا أيها الكافرون
الركعة الثانية:
الإخلاص والمعوذتان
Setelah itu, shalatlah dua rakaat. Rakaat pertama membaca surah al-Fatihah dan al-Kafirun. Rakaat kedua membaca surah al-Fatihah, surah al-Ikhlas, dan al-Mu’awidzatain.
ويقول آخر سجدة.
Lalu, pada akhir sujud membaca :
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ (83) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِن ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ (84)
Wa ayyuba idz nada rabbahu anni massaniyadh dhurru wa anta arhamurrahimin. Fastajabna lahu wa kasyafna ma bihi min dhurrin wa atainahu wa mitslahum ma’ahu rahmatan min’ indina wa dzikra lil abidin.
Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh aku telah ditimpa penyakit, sedangkan Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” Maka Kami kabulkan (doa)-Nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari kami, dan supaya menjadi peringatan bagi semua hamba. (QS. al-Anbiya [21] : 83-84)
kemudian angkatlah kepalamu baca tasyahud dan salam,dalam keadaan masih  menghadap kiblat kmdn bacalah :
اَللّٰهُمَّ عِلْمُكَ أَغْنَانِى عَنِ الْمَقَالِ وَفَضْلِكَ وَجُوْدُكَ بِالنَّوَالِ اَغْنَانِى عَنِ السُّؤَالِ اِلٰهِى اِنَّ الْعَرَبَ وَالْعَجَمَ اِذَا اسْتَجَارَ بِهِمَا مُسْتَجِيْرٌ اَجَارُوْهُ وَأَنْتَ اِلَهُ الْعَرَبِّّ وَالْعَجَمِ وَجَمِيْعِ الْاُمَمِ وَقَدِ اسْتَجَرْتُ بِكَ فَأَجِرْنِي وَلاَ تَرُدَّنِيْ خَائِبًا وَلاَ تَحْرِمْنِىْ وَمِنْ عَثْرَتِى فَأَقِلْنِى وَقَدْ ََأَمَلْتُ مِنْكَ الْاِجَابَهَ فَأَجِبْنِى وَأَعْطنِى اُمْنِيَّتِى وَمَا أَطْلُبُهُ مِنْكَ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَـمَ الرَّاحِمِيْنَ َ(ويسأل الله حاجته)
Wahai Allah, pengetahuanMu atas tingkah laku sudah cukup bagiku untuk menghaturkan kata-kata, anugerahMu dan kedermawananMu atas beberapa pemberian mendorongku untuk memohon. Wahai Tuhanku, sesungguhnya orang-orang Arab dan non-Arab bila dimintai perlindungan oleh seseorang, maka mereka akan melindunginya, sedang Engkau adalah 'llihannya orang-orang Arab, non-Arab, dan bangsa-bangsa yang lain. Dan aku telah memohon perlindungan kepadaMu, maka lindungilah aku, janganlah Engkau tolak aku dalam keadaan merugi dan janganlah Engkau halangi aku! Kesalahanku, maafkan dan aku telah mengangan-angan ijabah (perkenan) dariMu, maka perkenankan aku, berikan apa yang aku cita-citakan dan apa yang aku minta, wahai tuhan Yang Maha Pengasih di antara sekian yang mempunyai rasa asih
Kemudian sampaikan hajatmu. Atas izin Allah swt maka hajat dan apa yang di cita-citakan akan terkabul. Semua ini kembali lagi pada niat yang baik

Post a Comment