Semakin beragamnya media penyimpanan data saat ini masih belum bisa mencapai tingkat keamanan yang maksimal. Sistem pengaman yang didukung oleh software yang bisa digunakan untuk mengamankan dan mengunci folder/file pun belum cukup karena peristiwa pencurian data masih saja terus terjadi. Pengguna komputer yang biasa menggunakan komputer ataupun jaringan internet sebagai penyimpanan data harus mempunyai proteksi data yang lebih tinggi.
“Black hat hacker merupakan salah satu hacker yang menggunakan kemampuan mereka untuk melakukan hal-hal yang dianggap melanggar hukum dan merusak. Salah satu kemampuannya adalah mengambil data/file yang sangat penting secara ilegal walaupun data tersebut dilindungi dengan sistem keamanan yang sangat canggih. Hacker ini adalah tipe peretas yang selalu digambarkan jahat dan sering menjadi berita di media massa karena ulah mereka. Kelompok ini disebut juga sebagai Cracker(sebutan untuk seseorang yang sangat menguasai komputer dan jaringan internet). ’’(Elcom,2011)
Dalam bukunya, (Madfrog, 2011) lemahnya perlindungan data yang ada pada server pemerintahan, sekolah-sekolah, institusi perguruan tinggi dan perusahaan kecil sangat mudah untuk dimasuki oleh para hacker. Dalam setiap menitnya sekitar seribu situs atau server pemerintahan yang bisa dimasuki oleh para hacker, bahkan server dinas pendidikan yang berisi mengenai soal-soal ujian nasional beserta kunci jawabannya dapat dimasuki oleh para hacker.
Begitu rentannya tingkat keamanan data yang ada pada server pemerintahan tidak bisa dianggap sebagai suatu hal yang sepele. “ dampak yang sebenarnya bisa terjadi adalah pencurian e-mail dan password secara besar-besaran. Salah satu Tim Macan (Tiger Team atau tim yang biasa melakukan pembobolan server secara legal karena mempunyai sertifikasi internasional) di Indonesia pun sudah mengklaim bahwa dalam satu malam bisa memperoleh user dan password sebanyak 500.000 akun.’’(M adfrog, 2011)
Post a Comment