Pendekatan teologi dalam memahami agama secara harfiyah dapat diartikan sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan kerangka Ilmu Ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empirik dari suatu keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dibandingkan dengn yang lain. Amin Abdullah mengatakan, bahwa teologi sebagaimana kita ketahui, tidak bisa tidak pasti mengacu kepada agama tertentu. Loyalitas terhadap kelompok sendiri, komitmen dan dedikasi yang tinggi serta penggunaan bahasa yang bersifat subyektif, yakin bahasa sebagai pelaku buka sebagai pengamat adalah ciri yang melekat pada bentuk pemikiran teologis.
Dari pemikiran tersebut, dapat diketahui bahwa pendekatan teologi dalam pemahaman keagamaan adalah pendekatan yang menekankan pada bentuk formal atau symbol-simbol keagamaan yang masing-masing bentuk formal atau simbol-simbol keagamaan tersebut mengklaim dirinya sendiri yang paling benar sedangkan yang lain adalah salah. Aliran teologi yang satu begitu yakin dan fanatik bahwa pahamnyalah yang benar sedangkan paham yang lainnya salah, sehingga memandang paham orang lain itu sesat, keliru, kafir murtad dan seterusnya. Demikian juga paham yang dituduh keliru, sesat, kafir itupun menuduh kepada lawannya sebagai yang sesat dan kafir. Dalam keadaan demikian,maka terjadilah proses saling mengkafirkan, salah menyalahkan dan seterusnya. Dengan demikian antara satu aliran dan aliran lainnya tidak terbuka dialog atau saling menghargai. Yang ada hanyalah ketertutupan. Sehingga yang terjadi adalah pemisahan dan terkotak-kotak.
sumber
Pendekatan Teologis Pengantar Studi Islam
in
Filsafat,
keagamaan,
teologis
- on 4:04 PM
- No comments
Post a Comment