Bahan :
- Urine Ternak (Kambing,
Sapi dll) 80
liter
- Tetes Tebu 5 liter
- Air Cucian Beras 5 liter
- Air Kelapa 5 liter
- Mikroba 5 liter
- Empon-empon
(Temulawak/kunir) 2 Kg
- Bonggol Anak Pisang 1 buah
- Rebung Bambu 1 buah
Alat :
— Lumpang –alu (penumbuk)
— Pisau
— Timba
— Drum Plastik
— Plastik penutup
— Karet ban
— Pengaduk
Cara Pembuatan
— Masukkan kencing sapi
pada drum plastik
— Empon-empon (kunir, temulawak, jahe), bonggol pisang, rebung bambu dihaluskan/ditumbuk
— Campur molase/tetes
tebu, mikroba, air kelapa, air leri kemudian aduk sampai rata.
— Tambahkan empon-empon
yang sudah dihaluskan dalam campuran kemudian aduk sampai rata.
— Masukkan campuran
tersebut dalam drum plastik yan telah berisi kencung sapi.
— Tutup rapat drum yang
telah berisi campuran selama 10-14 hari,
sambil menunggu pada hari ketiga drum dibuka dan lakukan pengadukan kemudian
ditutup kembali,
Manfaat :
1.
Menambahkan
unsur hara makro maupun mikro tanah
2.
Menyediakan
unsur hara makro dan mikro bagi tanaman
3.
Meningkatkan
efisiensi pemupukan sehingga mengurangi penggunaan pupuk an-organik (kimia)
4.
Meningkatkan
produksi tanaman dan memperpanjang masa produksi.
5.
Berfungsi
sebagai Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) sehingga pertumbuhan tanaman optimal
Cara Penggunaan :
Jenis Tanaman
|
Takaran
|
Waktu Aplikasi
|
Keterangan
|
Padi, Jagung
|
2 gelas/tangki
|
Umur 15 Hari setelah tanam
|
|
2 gelas/tangki
|
Umur 25 Hari setelah tanam
|
|
|
3 gelas/tangki
|
Umur 35 Hari setelah tanam
|
|
|
3 gelas/tangki
|
Umur 45 Hari setelah tanam
|
Tambahkan telur 1 butir untuk 2 tangki
|
|
Lombok, Tomat, Terong, Tembakau
|
1 gelas/tangki
|
Umur 10 Hari setelah tanam
|
|
1 gelas/tangki
|
Umur 17 Hari setelah tanam
|
|
|
2 gelas/tangki
|
Umur 25 Hari setelah tanam
|
|
|
2 gelas/tangki
|
Umur 35 Hari setelah tanam
|
|
|
2 gelas/tangki
|
Umur 45 Hari setelah tanam Selanjutnya penyemprotan
sesuaikan dengan pertumbuhan tanaman
|
Tambahkan telur 1 butir untuk 2 tangki.
|