RENUNGAN HIDUP - SELAMATKAN DIRI DAN KELUARGAMU

Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk mengenalNya. Bukanlah untuk menjadi abidin atau ahli ibadah, tapi untuk menjadi arifin orang yang mengenal Allah.

Dan tiadalah jalan memutar untuk sampai padaNya melainkan kita membutuhkan seorang pembimbing/wasilah/perantara yang sudah sampai pada Allah yang disebut sebagai Mursyid.
Adalah sudah menjadi thoriqoh ajdaduna wa salafuna wa auliya, dimana memiliki Mursyid adalah wajib. . .

Krn mengenal Allah itu hukumnya wajib, dan hal itu hanya didapat dgn memiliki seorang Mursyid yang dapat membantu melenyapkan keraguan/was was/ego/ Dan berbagai penyakit hati. . .

Tiadalah manusia bisa selamat dgn ibadahnya saja, krn di Alhikam dijelaskan orang yang ahli ibadah banyak ibadahnya, sedikit sampainya, tapi bobot yang berilmu tentang Allah sedikit yang diperbuat tapi banyak sampainya.

Bila kita ingin mencintai Allah Dan RosulNya, maka melalui Mursyid adalah solusinya, yang demikian sdh tradisi para leluhur kita belajar dgn seorang Mursyid.

Sebagaimna firman allah swt yg artinya :

Tiadalah diciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah padaKU.

Makna surat adzariyat diatas adalah bukan ibadah, tapi dlm tafsir adalah bermakna mengenal, yg demikian perbedaan sangat jauh. Masuk pada inti hakekat beribadah adalah untuk mengenal ALLAH.
Maka dapatkah kita menyatakan diri sebagai orang yang bersyukur ?? sementara kita melalaikan kewajiban yang utama adalah mencari jalan pulang ?? jalannya para wali untuk mengenal diri kita mengenal Allah melalui sang Mursyid.

Melaluinyalah perjalanan akan dipersingkat Dan perjumpaan semakin dekat, Dan rasa syukur didapat...

Hingga tiada keindahan Dan perkataan dapat mewakili melainkan kekaguman.

Dakwah yg utama diantara hadapan ribuan manusia adalah menyelamatkan diri dulu dan keluarga
. Lihatlah kisah syekh jalaludin rumi r.a. yg meninggalkan tausiahnya dihadapan ribuan hadirin, saat syekh syamsi tabriz yg lewat dan menegurnya.

Kerinduannya pada ALLAH telah memanggilnya turun meninggalkan tausiahnya dihadapan ribuan hadirin demi mendapatkan tujuan yang sejati.

inti diciptakan Syariat, inti diciptakan manusia, inti diciptakan ibadah adalah untuk mengenal Allah dgn wasilah Sayyidina Mursyid yg arif billah.

Cintanya arrumi telah menenggelamkannya dlm lautan rindu tanpa menghiraukan murid2nya dan hadirin. Demi kebenaran sejati yg.menjadi dambaan para penempuh/salikin,

Ketaatan lahir,  Dan batin tidak bisa menjadi dasar ia akan mengenal Allah. Krn ujian untuk sampai pada Allah sedemikian halusnya.

Jika kita menyayangi keluarga kita, maka jangan sekedar kita menyelamatkan diri sendiri, tapi selamatkanlah juga istri dan anak2 kita. . .

Untuk mengikuti thoriqoh secara kaffah, bukan sekedar aurod dan ijazah. Maka pahamilah sejarah para auliya allah, dimana sungguh berbeda aurod ijazah dengan baiat, sungguh beda antara yang awam dan yang khusus.

InsyaAllah kita akan termasuk golongan yang asiqin wa salikin wa insyaAllah min ahli muqorrobin. Barokallohu lana wa lakum ...

Kronologis kata AHAD diganti MINGGU

By akhina fillah Ustadz Moh. Toha

👉 Alkisah; Sebelum thn 1960, tak pernah dijumpai nama hari yg bertuliskan Minggu selalu tertulis hari Ahad. Begitu juga penanggalan di kalender tempo dulu, masyarakat Indonesia tdk mengenal sebutan Minggu.

👌Kita semua sepakat bhw kalender atau penanggalan di Indonesia telah terbiasa dan terbudaya untuk menyebut hari Ahad di dlm setiap pekan (7 hari) dan telah berlaku sejak periode yg cukup lama.

=> Bahkan telah menjadi  ketetapan di dlm Bahasa Indonesia.
=> Lalu mengapa kini sebutan hari Ahad berubah menjadi hari Minggu?
=> Kelompok dan kekuatan siapakah yg mengubahnya?
=> Apa dasarnya?
=> Resmikah dan ada kesepakatankah?

📖Kita ketahui bersama, bhw nama hari yg telah resmi dan kokoh tercantum ke dlm penanggalan Indonesia sejak sebelum zaman penjajahan Belanda dahulu, adlh dgn sebutan :
1. Ahad (al-Ahad = hari kesatu),
2. Senin (al-Itsnayn=hari kedua),
3. Selasa (al-Tsalaatsa' = hari ketiga),
4. Rabu (al-Arba'aa = hari keempat),
5. Kamis (al-Khamsatun = hari kelima),
6. Jum'at (al-Jumu'ah = hari keenam = hari berkumpul/berjamaah),
7. Sabtu (as-Sabat=hari ketujuh).

👉Nama hari tersebut sudah menjadi kebiasaan dan terpola di dlm semua kerajaan di Indonesia.
=> Semua ini adlh karena jasa positif interaksi budaya secara elegan nan damai dan besarnya pengaruh masuknya agama Islam ke Indonesia yg membawa penanggalan Arab.

👉 Sedangkan kata minggu diambil dari bahasa Portugis, Domingo (dari bahasa Latin dies Dominicus, yg berarti "dia do Senhor", atau HARI TUHAN KITA).

=> Dlm bahasa Melayu yg lebih awal, kata ini dieja sebagai Dominggu. Dan baru sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kata ini dieja sebagai Minggu. Jadi, kita pasti paham siapa yg dimaksud TUHAN KITA, bagi yg beribadah di hari minggu.

👉 Bagaimana ini bisa terjadi.?

=> Ada yg mengatakan dgn dana ttt yg cukup besar dari luar Indonesia, dibuat membiayai monopoli pencetakan kalendar selama bertahun-tahun di Indonesia.
=> Percetakan dibayar agar menihilkan (0) kata Ahad diganti dgn Minggu.
=> Setelah kalender jadi, lalu dibagikan secara gratis atau dijual obral/sangat murah.

☝Dampaknya adlh:

=> Masyarakat Indonesia secara tak sadar, akhirnya kata Ahad telah terganti menjadi Minggu di dlm penanggalan Indonesia.

🙏Pentingkah?

Jawabannya
Sangat Penting untuk upaya mengembalikan kata Ahad.

👉 Bagi umat Islam adlh penting, karena:

=> Kata Ahad mengingatkan kepada nama Allah SWT yg Maha Ahad sama dgn Maha Tunggal/ Maha Satu/ Maha Esa.
=> Allah  tdk beranak dan diperanakkan.
=> Kata Ahad dlm Islam adlh sebagai bagian sifat Allah SWT yg penting dan mengandung makna utuh melambangkan ke-Maha-Esa-an Allah SWT*.

👌Oleh karena itu :

=> Mari kita ganti minggu menjadi ahad.
=> Apabila dlm 7(tujuh) hari biasa disebut seminggu, yg tepat adlh disebut dgn sepekan dan bukan minggu depan tapi pekan depan.

🙏🙏 smg hari ini penuh berkah buat kita dan keluarga... Aamiin aamiin aamiin 🌹🌹🌹🌹🌹

SEORANG IBU DAN ANAKNYA

Dikisahkan pula bahwasanya ada seorang wanita yang memiliki anak yang sangat jahat dan hari-harinya pun dilalui dengan lumuran dosa. Si ibu yang merupakan sosok wanita shalihah yang menyadari anaknya seperti itu, tentu saja menyuruh si anak untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruknya dan kemudian berbuat kebajikan serta tidak berpindah lagi kepada kebiasaan buruknya tersebut. Tetapi, anaknya tetap membandel, ia tidak mau berpindah dari kelakuan jahatnya yang telah dilakukannya selama ini. Perbuatan maksiat itu terus dilakukannya sampai ia menemui ajalnya. Maka bersedihlah sang ibu demi melihat anaknya yang mati tanpa tobat, dimana ia tidak melihat satu sisi pun dari kehidupan anaknya yang akan menyelamatkannya di hadapan Tuhan Penguasa Akhirat. Sang ibu tampaknya pasrah dengan nasib buruk yang akan dialami oleh sang anak di dalam kubur dan lebih-lebih di neraka.

Di suatu malam, ketika wanita itu tertidur, ia bermimpi tentang anaknya disiksa oleh malaikat penjaga kubur di dalam kuburnya. Akibatnya, semakin bertambah kedukaan sang ibu tersebut manakala bayangannya selama ini dilihatnya secara langsung sekali pun hanya dalam mimpi. Tetapi benarkah sang anak disiksa? Ternyata, ketika sang ibu memimpikan lagi anaknya di lain kesempatan, ia melihat anaknya dalam rupa dan kondisi yang sebaliknya dalam mimpi sebelumnya. Ia melihat anaknya saat itu diperlakukan dengan perlakuan yang sangat elok, yang berada dalam keadaan suka dan bahagia. Sehingga, ibunya pun terheran-heran dan bertanya pada sang anak, “Apa gerangan yang membuatmu bisa diperlakukan seperti ini, padahal dulu semasa engkau hidup engkau penuh dengan lumuran dosa?” Sang anak menjawab, “Wahai ibunda, di suatu ketika telah lewat di hadapanku sekelompok orang yang sedang mengusung jenazah yang hendak dikuburkan.

Mayat itu kukenal, dan ia semasa hidupnya ternyata lebih jahat daripada diriku. Kemudian aku ikut mengiringi pemakamanny, dan disana aku sempat menyaksikan makam-makam lainnya. Ketika itulah aku berpikir bahwa laki-laki sial itu sudah pasti ditimpa oleh huru-hara akhirat akibat perbuatan maksiatnya. Secara tidak sadar aku menangis dan membayangkan kalau diriku juga bakal ditimpa peristiwa yang mengerikan yang sama. Pada saat itulah aku menyesali segala kesalahan dan dosa yang telah kuperbuat, dan bertobat dengan sebenar-benarnya tobat di hadapan Ilahi.

Kemudian, aku membaca Al-quran dan shalawat Nabi SAW sebanyak sepuluh kali dan membacakan shalawat kesebelas kalinya dan pahalanya kuhadiahkan kepad ahli kubur yang naas tersebut, sehingga disitulah Allah SWT menunjukkan kemahapengampunanNya. Dia mengampuni dosa-dosaku. Jadi apa yang telah engkau lihat wahai ibunda, itulah nikmat yang telah diberikan Allah SWT atasku. Ketahuilah ibunda, bahwa shalawat atas Nabi SAW itu menjadi cahaya di dalam kuburku, menghapuskan dosa-dosaku dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang hidup maupun yang sudah meninggal.”

Bersama Para Pencinta.
Ommis, Aaeboy Claludckiti, Imdrie Vinoura, R Ali Nugraha, Aiman Kusnanto, Supriyadi Basya Al-Bashri,

PESAN BAPAK UNTUK ANAKNYA DI FACEBOOK

Seorang pemuda duduk di hadapan laptopnya. Login facebook. Pertama kali yang dicek adalah inbox.

Hari ini dia melihat sesuatu yang tidak pernah dia pedulikan selama ini. Ada 2 dua pesan yang selama ini ia abaikan. Pesan pertama, spam. Pesan kedua…..dia membukanya. Ternyata ada sebuah pesan beberapa bulan yang lalu.

Diapun mulai membaca isinya:

“Assalamu’alaikum. Ini kali pertama Bapak mencoba menggunakan facebook. Bapak mencoba menambah kamu sebagai teman sekalipun Bapak tidak terlalu paham dengan itu. Lalu bapak mencoba mengirim pesan ini kepadamu. Maaf, Bapak tidak pandai mengetik. Ini pun kawan Bapak yang mengajarkan.

Bapak hanya sekedar ingin mengenang. Bacalah !

Saat kamu kecil dulu, Bapak masih ingat pertama kali kamu bisa ngomong. Kamu asyik memanggil : Bapak, Bapak, Bapak. Bapak Bahagia sekali rasanya anak lelaki Bapak sudah bisa me-manggil2 Bapak, sudah bisa me-manggil2 Ibunya”.

Bapak sangat senang bisa berbicara dengan kamu walaupun kamu mungkin tidak ingat dan tidak paham apa yang Bapak ucapkan ketika umurmu 4 atau 5 tahun. Tapi, percayalah. Bapak dan Ibumu bicara dengan kamu sangat banyak sekali. Kamulah penghibur kami setiap saat.walaupun hanya dengan mendengar gelak tawamu.

Saat kamu masuk SD, bapak masih ingat kamu selalu bercerita dengan Bapak ketika membonceng motor tentang apapun yang kamu lihat di kiri kananmu dalam perjalanan.

Ayah mana yang tidak gembira melihat anaknya telah mengetahui banyak hal di luar rumahnya.

Bapak jadi makin bersemangat bekerja keras mencari uang untuk biaya kamu ke sekolah. Sebab kamu lucu sekali. Menyenangkan. Bapak sangat mengiginkan kamu menjadi anak yang pandai dan taat beribadah.

Masih ingat jugakah kamu, saat pertama kali kamu punya HP? Diam2 waktu itu Bapak menabung karena kasihan melihatmu belum punya HP sementara kawan2mu sudah memiliki.

Ketika kamu masuk SMP kamu sudah mulai punya banyak kawan-kawan baru. Ketika pulang dari sekolah kamu langsung masuk kamar. Mungkin kamu lelah setelah mengayuh sepeda, begitu pikir Bapak. Kamu keluar kamar hanya pada waktu makan saja setelah itu masuk lagi, dan keluarnya lagi ketika akan pergi bersama kawan-kawanmu.

Kamu sudah mulai jarang bercerita dengan Bapak. Tahu2 kamu sudah mulai melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi lagi. Kamu mencari kami saat perlu2 saja serta membiarkan kami saat kamu tidak perlu.

Ketika mulai kuliah di luar kotapun sikap kamu sama saja dengan sebelumnya. Jarang menghubungi kami kecuali disaat mendapatkan kesulitan. Sewaktu pulang liburanpun kamu sibuk dengan HP kamu, dengan laptop kamu, dengan internet kamu, dengan dunia kamu.

Bapak bertanya-tanya sendiri dalam hati. Adakah kawan2mu itu lebih penting dari Bapak dan Ibumu? Adakah Bapak dan Ibumu ini cuma diperlukan saat nanti kamu mau nikah saja sebagai pemberi restu? Adakah kami ibarat tabungan kamu saja?

Kamu semakin jarang berbicara dengan Bapak lagi. Kalau pun bicara, dengan jari-jemari saja lewat sms. Berjumpa tapi tak berkata-kata. Berbicara tapi seperti tak bersuara. Bertegur cuma waktu hari raya. Tanya sepatah kata, dijawab sepatah kata. Ditegur, kamu buang muka. Dimarahi, malah menjadi-jadi.

Malam ini, Bapak sebenarnya rindu sekali pada kamu.

Bukan mau marah atau mengungkit-ungkit masa lalu. Cuma Bapak sudah merasa terlalu tua. Usia Bapak sudah diatas 60 an. Kekuatan Bapak tidak sekuat dulu lagi.

Bapak tidak minta banyak…

Kadang-kadang, Bapak cuma mau kamu berada di sisi bapak. Berbicara tentang hidup kamu. Meluapkan apa saja yang terpendam dalam hati kamu. Menangis pada Bapak. Mengadu pada Bapak.Bercerita pada Bapak seperti saat kamu kecil dulu.

Andaipun kamu sudah tidak punya waktu samasekali berbicara dengan Bapak, jangan sampai kamu tidak punya waktu berbicara dengan Allah.
Jangan letakkan cintamu pada seseorang didalam hati melebihi cintamu kepada Allah.
Mungkin kamu mengabaikan Bapak, namun jangan kamu sekali2 mengabaikan Allah.

Maafkan Bapak atas segalanya. Maafkan Bapak atas curhat Bapak ini. Jagalah solat. Jagalah hati. Jagalah iman. ”

Pemuda itu meneteskan air mata, terisak. Dalam hati terasa perih tidak terkira...................
Bagaimana tidak ?
Sebab tulisan ayahandanya itu dibaca setelah 3 bulan beliau pergi untuk selama-lamanya.

Nasehat Kubur

Aku adalah tempat yang paling gelap di antara yang gelap, Maka terangilah aku dengan tahajud.
.
Aku adalah tempat yang paling sempit, Maka Luaskanlah aku dengan Silaturahim.
.
Aku adalah tempat yang paling sepi, Maka Ramaikanlah aku dengan perbanyak Baca Al-Qur'an.
.
Aku adalah tempatnya binatang -binatang yang menjijikan, Maka racunilah ia dengan Amal Sedekah.
.
Aku yang menghimpitmu Hingga Hancur Jika kamu tidak shalat, maka bebaskanlah himpitan itu dengan Shalat.
.
Aku adalah tempat berendam dengan cairan yang amat menyakitkanmu, Bebaskan rendaman itu dengan Puasa.
.
Aku adalah tempat Munkar dan Nakir Bertanya, Maka Persiapkanlah Jawabanmu Dengan Perbanyak Mengucap Kalimat
" LAILAHAILALLAH "
.
Kirimkan ini semampumu dan seikhlasmu Kepada semua Manusia.
Sampaikan walau hanya pada satu Orang.

Refleksi Islam dan Pancasila


Pancasila adalah Ideologi yang sangat baik dan cocok untuk diterapkan di Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai macam Agama, Suku,Ras dan Bahasa. Setelah melalui beberapa perumusan maka Indonesia memilih Pancasila sebagai Ideologi karena di dalam Pancasila sudah mencakup seluruh aspek kehidupan khususnya masalah keagamaan yang tercantum pada sila pertama sehingga jika Ideologi Pancasila diganti oleh Ideologi yang hanya berpihak pada salah satu agama, maka akan terjadi kesenjangan bagi rakyat yang memeluk agama lain di luar agama yang dijadikan Ideologi di negara tersebut. Pancasila tidak menentang apa yang telah tercantum dalam pedoman bagi umat Islam yaitu al-Quran, bahkan dalam pelaksanaannya Islam tak luput berperan dalam mengatur pemerintahan. Walaupun sering terjadi perbedaan pendapat dari berbagai pihak sebaiknya masyarakat bisa menerima perbedaan tersebut dengan cara saling menghormati, memberi kesempatan kepada orang lain untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinannya, mengembangkan sikap kerukunan antar umat beragama yang satu dengan umat agama lain, memiliki rasa toleran dan tenggang rasa yang tinggi.

Untuk mengembangkan nilai-nilai Pancasila dan memadukannya dengan agama, diperlukan usaha yang cukup keras. Salah satunya kita harus memiliki rasa Nasionalisme yang tinggi dan dalam mengungkapkan pendapat tidak hanya sepihak namun harus menyeluruh dan tidak memaksakan kehendak apalagi sampai melakukan tindakan yang anarkis ditambah dengan penguasaan ilmu yang mendasari pendapat tersebut. Selain itu, kita juga harus mempunyai kemauan yang keras guna mewujudkan negara Indonesia yang aman, makmur dan nyaman bagi setiap orang yang berada di dalamnya.