Karakteristik dan Kemampuan DSS - Prinsip DSS

Karakteristik dan Kemampuan DSS - Prinsip DSS
Berikut ini akan dibahas mengenai karakteristik dan kemampuan kinerja dari DSS atau Decision Support System, antara lain yaitu :
  1. DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi-terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.
  2. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan.
  3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi grup. Berbagai masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam grup. Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali hanya membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level organisasi yang berbeda.
  4. DSS menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling berkaitan.
  5. DSS mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence, design, choice dan implementation.
  6. DSS mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda; ada kesesuaian diantara DSS dan atribut pengambil keputusan individu (contohnya vocabulary dan style keputusan).
  7. DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat DSS selalu bisa menangani perubahan ini. DSS adalah fleksibel, sehingga user dapat menambahkan, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau mengatur kembali elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak diharapkan). Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat setiap saat.
  8. DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).
  9. Pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi pengguna tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information Systems (IS).
  10. DSS biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan. Kemampuan pemodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan dapat dilakukan pada berbagai konfigurasi yang berbeda. berbagai percobaan tersebut lebih lanjut akan memberikan pandangan dan pembelajaran baru.
  11. DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.
Prinsip Dasar DSS
  1. Struktur Masalah sulit untuk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur atau tak terstruktur. Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat sebagai besar masalah berada.
  2. Dukungan Keputusan DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung ajwab atas bagian yang tidak terstruktur.
  3. Efektivitas Keputusanwaktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik.



Pengertian Decision Support System (DSS)

Pengertian Decision Support System (DSS)
Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di kalangan manajemen perusahaan adalah Decision Support System atau disingkat DSS. DSS ni merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.

Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam proses perancangan pada sebuah DSS adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga selain dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya, diharapkan system ini dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata atau bisnis yang sebenarnya. Hal yang perlu ditekankan adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana (tools) bagi mereka.

DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti “Operation Research” dan “Management Science” , hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual, maka saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relative singkat.

Suatu DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu system berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan. System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia penggunanya.

Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan akan melakukan:
  • Mengakses semua asset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional, kompulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data.
  • Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.
  • Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan produk baru.
  • Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang.
Sudah begitu banyak perusahaan di berbagai industri yang bergantung pada perangkat, teknik dan pemodelan pendukung keputusan, untuk membantu mereka menganalisa dan memecahkan beragam pertanyaan bisnis sehari-hari. System pendukung keputusan bersifat tergantung oleh data, sebagaimana keseluruhan proses mengambil seluruh kumpulan data yang tersedia, untuk dianalisa. Perangkat-perangkat, proses, dan metodologi pelaporan berbasis Business Intelligence adalah contoh penggunaan penting dalam system pendukung keputusan manapun, dan memberikan analisis data, pelaporan serta monitoring data yang sangat terpercaya kepada pengguna.

Persyaratan yang biasa dimiliki dalam penerapan Sistem Pendukung Keputusan Tingkat Tinggi:
  • Pengumpulan data dari beragam sumber (data penjualan, data inventori, data supplier, data riset pasar, dsb).
  • Penformatan dan penggunaan data.
  • Lokasi database yang sesuai serta pembangunan format untuk pembuatan laporan dan analisa berbasis pengambilan keputusan.
  • Perangkat dan aplikasi yang serba bisa dan mampu memberikan pelaporan, monitoring dan analisa terhadap data.




Prefix, Infix, dan Postfix - Struktur Data



Dalam struktur data yang kita pelajari secara umum ada 3 notasi operasi yang dilakukan untuk suatu operasi aritmatika,yaitu Prefix,Infix,dan postfix.Dan untuk mengetahui notasi-notasi yang diatas itu,sebelumnya kita harus mengenal dan mengetahui indikator yang ada di notasi itu tersebut.

Notasi ini terbentuk dari Operand dan Operator.
Operand adalah data atau nilai yang membantu dalam proses,sedangkan Operasi adalah fungsi yang digunakan dalam proses.


contohnya:
A+B*C
2 + 5 * 3
Keterangan: A ,B ,C ,2 ,3 ,5 adalah Operand.
+,* adalah Operator.

Setelah kita mengenal dan mengetahui dengan Operand dan Operator, maka mari kita mengenal juga tingkat/ level yang ada didalam notasi tersebut:
-( ) (Kurung).
- ^ (Pangkat).
- * / (Perkalian / Pembagian).
- + - (Penjumlahan / Pengurangan).

Notasi ada 3 jenis, yaitu Prefix,Infix dan Postfix yang seperti kita ketahui di atas:

1. Prefix

Prefix adalah notasi yang terbentuk atas operator dengan operand, dimana oprator didepan operand.
contoh: A + B * C (infix).
maka notasi prefixnya adalah: +A*BC.

Pemecahannya:

A+B*C

Diketahui ada 3 operand yaitu: A, B, C dan 2 operand yaitu: +, *.proses dimulai dengan melihat dari hirarkhi oprator.Contoh diatas operator yang tertinggi adalah * kemudian +. Tanda * diapit oleh 2 operand yaitu B*C, prefixnya dengan menggabungkan operand dan memindahkan operator ke depan dari operand,sehingga fungsi B*C, notasi prefixnya menjadi *BC.

Sehingga hasil sementara dari notasi prefix adalah:
A+*BC

Selanjutnya mencari prefix untuk operator yang berikutnya yaitu +, cara yang dilakukan sama seperti diatas, operator + diapit oleh operand, yaitu A dan *BC, gabungkan operand,sehingga menjadi A*BC,lalu pindahkan operator kedepan operand,sehingga hasil akhir menjadi :
+A*BC.


2. Infix 

Infix adalah notasi yang membentuk atas operator dengan operand,dimana operator berada diantara operand.
Contoh : 
- A + B * C
- (A + B) * C
- A - (B + C) * D ^ E


3.Postfix

Postfix adalah notasi yang membentuk atas operator dengan operand, dimana operator berada dibelakang operand.
Contoh : A + B * C ( infix).
maka notasi postfix adalah ABC*+.

Pemecahannya:

A + B * C

Diketahui ada 3 operand yaitu : A,B,C dan 2 operator yaitu : +, *. proses dimulai dengan melihat dari hirarkhi operator.Contoh diatas operator yang tertinggi adalah * kemudian +.


Tanda * diapit oleh kedua operand yaitu B dan C yaitu B*C, postfix dengan menggabungkan operand B dan C menjadi BC,lalu memindahkan operator ke belakang operand C, sehingga fungsi B*C, notasi postfixnya menjadi BC*.Sehingga hasil sementara dari notasi postfix adalah A + BC*

Selanjutnya mencari postfix untuk operator yang berikutnya, yaitu +, dengan cara yang dilakukan sama seperti di atas, operator + diapit oleh 2 operand, yaitu : A dan BC* gabungkan operand tersebut,sehingga menjadi ABC*,lalu pindahkan operator + kebelakang operand ABC*.
Sehingga hasil akhir menjadi : ABC*+.

contoh Notasi Huruf :



Contoh Notasi Angka:







Sorting - Pengurutan Data - Struktur Data

Pengurutan atau “Sorting“ adalah suatu proses menyusun kembali data yang sebelumnya telah disusun dengan suatu pola tertentu, sehingga tersusun secara teratur menurut aturan tertentu ( untuk data yang bertipe numerik atau karakter).

Dua Macam Pengurutan
  • Ascending (urut naik) merupakan pengurutan dari angka yang nilainya lebih kecil kemudian menuju ke nilainya yang lebih besar.
  • Descending (urut turun) adalah sebaliknya, yaitu pengurutan dari nilainya yang lebih besar kemudian menuju ke nilainya yang lebih kecil.

Macam-Macam Sorting


1. Bubble Sort

Memindahkan element sekarang dengan elemen berikutnya , jika elemen sekarang itu lebih besar / lebih kecil dari elemen berikutnya maka di tukar (berpindah posisi).

 Ascending
  • Data yang paling awal dibandingkan dengan data berikutnya jika ternyata lebih besar maka tukar.
  • Data yang paling akhir dibandingkan dengan data sebelumya jika ternyata lebih kecil maka tukar.
Descending
  • Data yang paling awal dibandingkan dengan data berikutnya jika ternyata lebih kecil maka tukar.
  • Data yang paling akhir dibandingkan dengan data sebelumya jika ternyata lebih besar maka tukar.
Contoh Bubble Sort
Ascending (Urutan Naik) 


2. Exchange Sort

Exchange sort itu sangat mirip dengan buble sort. Bahkan banyak yang mengatakan bahwa exchange sort sama dengan buble sort. Bedanya jika bubble sort proses pertukarannya harus sistematis, dari awal atau dari belakang. Sedangkan exchange sort proses pertukaran hanya akan dilakukan jika diperlukan saja.

1. Ascending
  • Jika terdapat elemen sebelumnya lebih besar dari elemen berikutnya maka tukar.
  • Jika terdapat elemen sesudahnya lebih kecil dari elemen sebelumnya maka tukar.
2. Descending
  • Jika terdapat elemen sebelumnya lebih kecil dari elemen berikutnya maka tukar.
  • Jika terdapat elemen sesudahnya lebih besar dari elemen sebelumnya maka tukar.








Contoh Exchange Sort
Ascending (Urutan Naik)


3. Selection Sort

Memindahkan elemen dengan cara membandingkan elemen sekarang dengan elemen yang berikutnya sampai dengan elemen terakhir . Jika ditemukan elemen lain yang lebih kecil / lebih besar dari elemen sekarang maka dicatat posisinya dan kemudian ditukar dan begitu seterusnya.

1. Ascending
  • Elemen yang paling besar diletakkan di akhir.
  • Elemen yang paling kecil diletakkan di awal.
2. Descending
  • Elemen yang paling kecil diletakkan di akhir.
  • Elemen yang paling besar diletakkan di awal.
Contoh Selection Sort
Ascending (Urutan Naik)
4. Insertion Sort

Pengurutan yang dilakukan dengan cara membandingkan dengan data ke-2 sampai data terakhir. Jika ditemukan data yang lebih kecil atau lebih besar maka data tersebut disisipkan kedepan sesuai posisi yang seharusnya.

Contoh Insertion Sort
Ascending (Urutan Naik)

5. Shell Sort

Merupakan proses pengurutan data yang sebelumnya acak menjadi data yang terurut dengan cara menentukan jarak antar elemen yang akan dibandingkan.
Contoh Shell Sort
Ascending (Urutan Naik)

6. Merge Sort

Merupakan proses pengurutan data yang menggunakan merging dua buah vector. Pada proses merge sort, data dibuat sepasang-sepasang, yang terdiri dari dua elemen. Jika N ganjil, maka ada satu vector yang terdiri dari 1 elemen. Lalu kemudian data tersebut di merging sampai terurut.

Contoh Merge Sort
Ascending (Urutan Naik)


7. Quick Sort

Merupakan proses penyusunan elemen yang membandingkan suatu elemen (pivot) denan elemen yang lain, dan menyusunnya sedemikian rupa sehingga elemen –elemen lain yang lebih kecil dari pivot terletak disebelah kiri pivot. Dan elemen yang lebih besar dari pivot terletak disebelah kanan pivot.

Dengan demikian akan terbentuk dua sublist, yang terletak disebelah kanan dan kiri pivot. Lalu pada sublist kiri dan kanan itu kita anggap sebuah list baru, dan kita kerjakan proses yang sama seperti yang sebelumnya. Demikian seterusnya sampai tidak terdapat sublist lagi.