Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan. Seorang guru harus mehami hakikat pendidikan dan konsep yang terkait dengannya. Diantaranya yaitu fungsi dan peran lembaga pendidikan,konsep pendidikan seumur hidup dan berbagai implikasinya,peranan keluarga dan masyarakat dalm pendidikan,pengaruh timbal balik antara sekolah,keluarga,dan masyarakat,sistim pendidikan masyarakat,dan inovasi pendidikan. Pemahamna yang benar tetang konsep pendidikan tersebut akan membuat guru sadar posisi stategisnya ditengah masyarakat dan perannya yang besar bagi upaya mencerdaskan generasi bangsa.
Pemahaman tentang peserta didik. Guru harus mengenal dan memahami siswa dengan baik , memahi tahap perkembangan yang telah dicapainya, kemampuannya, keunggulan, dan kekurangannya, hambatan yang dihadapi serta faktor dominan yang mempengaruhinya. Pada dasarnya anak-anak itu ingin tahu, dan sebagian tugas guru ialah membantu perkembangan keinginin tahuan tersebut, dan membuat mereka lebih ingin tahu. Guru yang baik adalah guru yang memahami bahwa mengajar bukan sekedar berbicara dan belajar bukan sekedar mendengarkan. Untuk memahami anak, guru harus terlibat dalam pemantauan siswa di sekolah. Guru yang baik berupaya agar siswa mampu mengaplikasikan pengetahuannya dalam keseharian hidupnya ditengah keluarga dan masyarakat.
Oleh karena itu, guru harus selalu belajar mengenai karakter siswa dan yang lebih penting berlatih bagaimana cara menghadapi karakter tersebut, agar tidak terjebak pada sikap yang merugikan masa depan siswa dan mencoreng citara dan integritas guru sebagai pendidik. Masyarakat selalu menghendaki guru menjadi pribadi yang baik, yang membimbing para siswa pada kebaikan. Sedikitnya terdapat empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya,yaitu: tingkat kecerdasan,kreativitas,cacat fisik,dan perkembangan kognitif.
Pengembangan kurikulum atau silabus. Setiap guru menggunakan buku sebagai bahan ajar. Buku pelajaran banyak tersedia,demikian pula buku penunjang. Guru dapat mengadaptasi materi yang akan diajarkan dari buku-buku yang telah di standarisasi oleh Depdikas. Singkatnya guru tidak perlu repot menulis buku sesuai dengan bidang studinya. Guru sebagai pengembang kurikulum juga diharapkan tidak melupakan aspek moral dalam proses pembelajarannya.
Perancangan pembelajaran. Guru mengetahui apa yang diajarkannya pada siswa. Guru menyiapkan metode dan media pembelajaran setiap akan mengajar. Perancangan pembelajaran menimbulkan dampak positif berikut ini. Pertama, siswa akan mendapatkan pengetahuan baru dari guru. Kedua, menumbuhkan kepercayaan siswa kepada guru. Ketiga, belajar akan menjadi aktivitas yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu oleh siswa.
Perancangan pembelajaran sedikitnya mencakup 3 kegiatan yaitu: identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar dan penyusunan program pembelajaran.
Identifikasi kebutuhan
Pada tahap ini guru melibatkan peserta didik untuk mengenali menyatakan dan merumuskan kebutuhan belajar, sumber-sumber yang tersedia dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam kegiatan pembelajaran untuk memnuhi kebutuhan belajar.Identifikasi kebutuhan bertujuan untuk melibatkan dan memotivasi peserta didik agar kegiatan belajar dirasakan sebagian dari kehidupan dan merasa memilikinya.
Berdasarkan identifikasi terhadap kebutuhan belajar bagi pembentukan kompetensi peserta didik, baik kelompok maupun perorangan, kemudian di identifikasi sejumlah kompetensi untuk dijadikan bahan pembelajaran.
Identifikasi kompetensi
Kompetensi merupakan sesuatu yang ingin dimiliki peserta didik dan merupakan komponen yang harus dirumuskan serta memiliki peran penting dalam menentukan arah pembelajaran. Setiap kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan ketrampilan, nilai dan sikap yang di refleksikan dalm kebiasaan berfikir dan bertindak.Penyusunan program pembelajaran
Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP), sebagai produk pembelajaran jangka pendek yang mencakup komponen program kegiatan belajar dan proses pelaksanaan.Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Pada anak-anak dan remaja,inisiatif belajar harus muncul dari para guru,karena mereka umumnya belum memahami pentingnya belajar. Maka,guru harus mampu menyiapkan pembelajaran yang menarik rasa ingin tahu siswa,yaitu pembelajaran yang menarik,menantang dan tidak monoton,baik kemasan maupun isi materinya.
Mengajar adalah proses dua arah dimana siswa dapat mengklarifikasi hal-hal yang belum dipahami dari apa yang sedang disampaikan guru dalam kelas.
Evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik,yang dapat dilakukan dengan penilaian kelas,tes kemampuan dasar dan penilaian akhir satuan pendidikan. Kesuksesan seorang guru sebagai pendidik profsional tergantung pada pemahamannya terhadap penilaian pendidikan dan kemampuannya bekerja efektif dalam penilaian. Penilan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Pendidik harus memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagai agen pembelajaran(learning agent). Yang dimaksud dengan pendidik sebagai agen pembelajaran ialah peran pendidik antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. Guru harus bisa menjadi motivator bagi para muridnya, sehingga potensi mereka bisa berkembang maksimal.
sumber
Post a Comment