Aliran-Aliran Tarekat dalam Islam

Tarekat Qadiriyah

Qadiriyah adalah nama tarekat yang diambil dari nama pendirinya, Abd Al-Qadir Jailani, yang terkenal dengan sebutan Syekh’Abd Qadir Al-Jailani atau quthb al-awlia’. Tarekat ini menempati posisi yang amat penting dalam sejarah spiritualitas Islam karena tidak saja sebagai pelopor lahirnya organisasi tarekat, tetapi juga cikal bakal munculnya berbagai macam tarekat di dunia Islam.

Tarekat Syadziliyah

Pendirinya yakni Abu Al-Hasan Asy-Syadzili. Selanjutnya, nama tarekat ini dinisbatka kepada namanya Syadziliyah yang mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan tarekat lainnya. Ia merupakan tariqah yang silsilahnya sambung menyambung sampai kepada Hassan Bin Ali Bin Abi Thalib r.a dan terus sampai kepada Rasulullah saw. Menurut kitab-kitabnya, Tariqah Syaziliyyah tidak meletakkan syarat-syarat yang berat kepada Syeikh tariqah, kecuali mereka harus meninggalkan segala perbuatan maksiat, memelihara segala ibadah-ibadah sunnah semampunya, zikir kepada tuhan sebanyak mungkin, sekurang-kurangnya seribu kali sehari semalam, istighfar sebanyak seratus kali sehari semalam, serta beberapa zikir yang lain. Kitab Syaziliyyah meringkaskan sebanyak dua puluh adab, lima sebelum memulakan zikir. Dua belas dalam mengucapkan zikir dan tiga sudah dzikir.

Tarekat Naqsabandiyah

Didirikan oleh Muhammad Bahauddin An-Naqsabandi Al-Awasi Al-Bukhari di Turkistan. Tarekat Naqsabandiyah mempunyai dampak dan pengaruh sangat besar kepada masyarakat muslim di berbagai wilayah yang berbeda-beda. Ciri menonjol tarekat Naqsabandiyah adalah: Pertama, mengikuti syariat secara ketat, keseriusan dalam beribadah yang menyebabkan penolakan terhadap musik dan tari, dan lebih menyukai berdzikir di dalam hati. Kedua, uapaya yang serius dalam mempengaruhi kehidupan dan pemikiran golongan penguasa serta mendekati negara pada agama.

Tarekat Tijaniyah

Didirikan oleh syekh Ahmad bin Muhammad At-Tijani yang mahir di’Ain Madi, Aljazair Selatan.Al-Tijani diyakini oleh pengikutnya sebagai wali agung yang memiliki derajat tertinggi dan memiliki banyak keramatt karena didukung oleh faktor geneologis, tradisi keluarga, dan proses penempaan dirinya. Bentuk amalan tarekat Tijaniyah. Pertama, Wirid wijabah, yakni wirid-wirid yang wajib diamalkan oleh setiap murid Tijaniyah, kedua, wirid ihktiyariyah, yakni wirid yang tidak mempunyai ketentuan kewajiban untuk diamalkan dan tidak menjadi ukuran sah atau tidaknya menjadi murid Tijaniyah.

Tarekat Sammaniyah

Didirikan oleh Muhammad bin’Abd Al-Karim Al-Madani Asy-Syafi’i As-Samman. Sammaniya adalah tarekat yang pertama mendapat pengikut massal di Nusantara. Hal menarik dari tarekat ini yang menjadi ciri khasnya adalah corak wahdat al-wujud yang dianut dan syatahat yang terucap olehnya tidak bertentangan dengan syariat. Syekh Samman adalah seorang sufi yang telah menggabungkan antara syariat dan tarekat.




sumber

Hubungan Tarekat dengan Tasawuf

Di dalam ilmu tasawuf, istilah tarekat tidak saja ditujukan kepada aturan dan cara-cara tertentu yang digunakan oleh seorang syekh tarekat dan bukan pula terhadap kelompok yang menjadi pengikut salah seorang syekh tarekat, tetapi meliputi segala aspek ajaran yang ada di dalam agama Islam, seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan sebagainya, yang semua itu merupakan jalan atau cara mendekatkan diri kepada Allah.

Di dalam tarekat yang sudah melembaga, tarekat mencakup semua aspek ajaran Islam seperti shalat, puasa, zakat, jihad, haji dan lain-lain, ditambah pengamalan serta seorang syekh. Akan tetapi, semua itu terikat dengan tuntunan dan bimbingan seorang syekh melalui ba’iat.

Sebagaimana telah diketahui bahwa tasawuf itu secara umum adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah dengan sedekat mungkin, melalui penyesuaian rohani dan memperbanyak ibadah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tasawuf adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan tarekat adalah cara dan jalan yang ditempuh seseorang dalam usahanya mendekatkan diri kepada Allah.



sumber

Pengertian Tarekat

Asal kata ”Tarekat” dalam bahasa Arab ialah “thariqah” yang berarti jalan, keadaan, aliran, atau garis pada sesuatu. Tarekat adalah “Jalan” yang ditempuh para sufi dan dapat digambarkan sebagai jalan yang berpangkal dari syariat, sebab jalan utama disebut syar’, sedangkan anak jalan disebut thoriq. Kata turunan ini menunjukkan bahwa menurut anggapan para sufi, pendidikn mistik merupakan cabang dari jalan utama yang terdiri dari hukum Ilahi, tempat berpijak bagi setiap muslim. Tak mungkin ada anak jalan tanpa ada jalan utama tempat berpangkal. Pengalaman mistik tak mungkin didapat bila perintah syariat yang mengikat iu tidak ditaati terlebih dahulu dengan seksama.
Menurut L. Massignon, sebagaimana dikutip oleh Aboe Bakar Atjeh, thariqah dikalangan sufi mempunyai dua pengertia. Pertama, cara pendidikan akhlak dan jiwa bagi mereka yang berminat menempuh hidup sufi. Kedua, thariqah bberarti suatu gerakan yang lengkap untuk memberikan latihan-latihan rohani dan jasmani dalam segolongan orang Islam menurut ajarann dan keyakinan tertentu.

Sementara menurut Harun Nasution, tarekat berasal dari kata thariqah, yaitu jalan yang harus ditempuh oleh seorang calon sufi dalam tujuannya berada sedekat mungkin dengan Allah. Tariqah kemudian mengandung arti organisasi [Tarekat]. Tiap tariqat mempunyai Syekh, upacara ritual, dan bentuk berdzikir sendiri.



sumber