Strategi Guru dalam Penciptaan Manajemen Kelas Efektif

Strategi Guru dalam Penciptaan Manajemen Kelas Efektif

Strategi guru dalam menciptakan kelas yang kondusif dan efektif bagi berlangsungnya proses belajar mengajar antara guru dengan peserta didik, maka seorang guru perlu memperhatikan tindakan yang bersifat prevetif dan bersifat korektif, antara lain :

Pencegahan (Prefentif) merupakan tindakan yang dilakukan sebelum munculnya tingkah laku yang menyimpang, yang dapat menggangu kondisi berlangsungnya proses pembelajaran yang optimal dan efektif. Beberapa tindakan pencegahan menyangkut :
  • Pengingkatan kesadaran diri sebagai pendidik
  • Peningkatan kesadaran sebagai peserta didik
  • Ketulusan guru
  • Mengenal dan menemukan manajemen alternatif
  • Menciptakan kontrak sosial

Korektif merupakan tindakan koreksi atas tingkah laku yang menyimpang dan dan merusak proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Tindakan terbagi menjadi dua, yaitu tindakan yang seharusnya segera diambil guru pada saat terjadi gangguan (dimensi tindakan) serta tindakan penyembuhan (kuratif) terhadap tingkah laku yang sudah terjadi. Kegiatan yang bersifat kuratif antara lain :
  • Mengidentifikasi masalah
  • Menganalisis masalah
  • Menilai alternatif pemecahan
  • Mendapatkan umpan balik



Iklim Belajar Kondusif saat KBM

Iklim Belajar Kondusif saat KBM

Iklim belajar yang kondusif merupakan tulang punggung dan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran, sebaliknya iklim belajar yang kurang menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan. Iklim belajar yang kondusif harus ditunjang oleh berbagai fasilitas belajar yang menyenangkan. Hubungan yang harmonis antara peserta didik dengan guru dan di antara peserta didik itu sendiri, serta penataan organisasi dan bahan pembelajaran secara tepat , sesuai dengan kemampuan dan perkembangan peserta didik.

Lingkungan kondusif menurut E. Mulyasa (2004: 16) dapat dikembangkan melalui berbagai layanan dan kegiatan sebagai berikut :
  1. Memberikan pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun yang cepat dalam melakukan tugas pembelajaran.
  2. Memberikan pembelajaran remidial bagi para peserta didik yang kurang berprestasi, atau berprestasi rendah.
  3. Mengembangkan organisasi kelas yang efektif, menarik, nyaman, dan aman bagi perkembangan potensi seluruh peserta didik secara optimal.
  4. Menciptakan suasana kerjasama saling saling menghargai, baik antar peserta didik maupun antara guru dengan peserta didik.
  5. Melibatkan peserta didik dalam proses perencanaan belajar dan pembelajaran.
  6. Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawab bersama antara peserta didik dengan guru.
  7. Mengembangkan sistem evaluasi belajar dan pembelajaran yang menekankan pada evaluasi diri (self assessment).